Sabtu, 15 September 2012

BERBAGI PENGALAMAN



BAB III. HASIL PRAKTEK
3.1 .     Kegiatan Yang Dilaksanakan
            Kegiatan yang kami laksanakan selama praktek di PT. Kyokko Shinju Indonesia, Lampung adalah pemeliharaan kerang mutiara, yang meliputi

a.       Seleksi induk
b.      Proses pemijahan
c.       Pemeliharaan spat sampai panen
d.      Kultur pakan alami
e.       Pembuatan saibo
f.       Panen
3.2.      Hasil Praktek
3.2.1    Kegiatan Pemijahan
A.        Seleksi Induk

Seleksi induk adalah proses memilih induk jantan dan betina yang baik untuk dipijahkan. Adapun tujuan seleksi induk adalah untuk memilih induk yang telah siap untuk dipijahkan seperti pada gambar 4.


Gambar 4. Seleksi Induk
1.                  Persiapan Alat-alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan adalah :
f.       Sikat plastic      
g.      Bak alumunium                   
h.      Bak peneluran                    
i.        Spatula                    
j.        Ember induk
a.          Baji                                       
b.         Kaka tua                               
c.          Keranjang plastik                              
d.         Kaikoki                                             
e.          Keranjang induk                                
Sedangkan ciri-ciri Induk yang baik untuk dipijahkan adalah
a.          Sehat
b.         Umur siput/kerang 5-7 tahun
c.           Saibo menempel pada kulit dalam kerang
d.         Matang gonad 80%
e.          Cangkak tidak cacat
f.          Cangkang berwarna terang
g.         Ukuran normal maksimal 17cm keatas

2.                  Pelaksanaan Seleksi

Sebelum induk dipijahkan terlebih dahulu untuk menunjang keberhasilan dalam proses pemijahan maka dilakukan penyeleksian induk, gambar gonad dapat dilihat pada gambar 5.  Adapun langkah-langkah penyeleksian induk adalah
a.          Angkat siput/ dari longline
b.         Buka siput menggunakan kaikoki
c.          Lalu di pasang baji agar posisi siput/kerang tetap terbuka
d.         Gunakan spatula untuk melihat jenis kelamin siput/kerang
e.          Siput/kerang jantan berwarna putih sedangkan betina berwarna kunin
 





3.2.2    Proses Pemijahan
Proses pemijahaan adalah proses bertemunya induk jantan dan betina dengan tujuan mempersatukan sel sperma dan telur. Bak pemijahan dapat dilihat pada gambar 6.
 

                                   

                     Gambar 6. Bak pemijahan
a.                       Alat-alat proses pemijahan
-     Tangki ukuran 500 liter
-     Selang aerasi
-     Papan untuk mengantung keranjang
-     Filter
-     Keranjang induk
     
b.                       Langkah-langkah pemijahan
-          Induk jantan dan betina yang telah diseleksi dipisahkan,masing-masing dimasukan pada tangki 500 liter dengan suhu 28-300 C.
-          Proses pemijahan berlangsung dimulai dengan keluarnya sel sperma dari induk jantan yang menyerupai asap rokok berwarna putih, dan keluarnya telur dari induk betina tidak lama setelah itu biasanya terjadilah 24 jam dari penyatuan sperma dan telur setelah itu terjadi pembuahan.
-          Setelah itu biarkan telur dan sperma untuk melalui proses penetasan
-          Induk yang selesai dipijahkan kemudian diangkat dan dimasukan kembali kedalam net isi 6 lalu digantung di longline.

      3.2.3    Pemeliharaan spat
Jika dalam bak peneluran larva sudah nampak banyak, larva yang melekat pada kolektor  sudah dapat dipindahkan ke dalam bak pendederan yang berukuran 1000 liter. Spat di pelihara dalam bak pendederan kurang lebih 1 minggu, setelah ukuranya mencapai 1,5 – 2,0 mm dapat dipindahkan ke laut untuk digantung di longline yang terbuat dari kawat hitam no.8 dan net 16 sebagai tempat menggantung kolektor yang berisi spat dan anyaman nilom dengan mesh size 1 mm, sehingga spat tidak terlepas sewaktu dipelihara dilaut.
Pemeliharaaan spat di laut selama kira-kira 18-24 bulan. Setiap  30 hari dalam 6 bulan kulit kerang muda ini secara hati-hati dibersihkan dengan menggunakan pisau kecil. Setelah umur 7 bulan dapat dibersihkan dengan menggunakan mesin pembersih kerang (penyemprotan). Spat dalam kolektor dapat dilihat pada gambar 7.



Gambar 7. Spat dalam Kolektor

3.2.4     Penyemprotan    
            Penyemprotan adalah kegiatan pembersihan kerang yang berada di longline dengan menggunakan mesin pembersih / mesin semprot. Adapun alat-alat yag digunakan untuk penyemprotan adalah seperti skrap jalur, pisau, skrap kerang, skrap plampung, palu kayu. Tujuan penyemprotan yaitu untuk membersihkan kotoran atau hama yang menempel pada kerang yang akan menganggu pertumbuhan kerang.           


Adapun langkah-langkah penyemprotan adalah sebagai berikut :
a.                   Kerang yang diikat dilongline diangkat
b.                  Tali dibersihkan dari kotoran yang menempel
c.                   Kerang yang berada di net dimasukan kedalam mesin semprot, kerang akan keluar dengan sendirinya dari mesin penyemprot
d.                  Lalu tritip yang menempel dinet dihancurkan dengan menggunakn palu kayu
e.                   Setelah kerang bersih semua, kerang di letakan kembali lagi di longline.
Lakukan kegiatan tersebut berulang-ulang sampai net terahir pada jalur tersebut.

                                 

3.2.5      Panen
Panen adalah kegiatan untuk mengetahui hasil dari oprasi dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sebelum . Panen dibagi menjadi menjadi 2 cara yaitu :
a.                   Panen potong/panen bunuh
Panen potong adalah panen yang dilakukan untuk kerang yang tidak dibudayakan kembali, atau   tidak dioperasi kembali, dengan cara kerang dibunuh. dimana pada saat mutiara diambil, kerang tersebut tidak bisa dimasukan inti mutiara lagi atau kerang tersebut sudah mengalami 2 kali panen. Oleh karena itu kerang harus segera dipanen.

b.                  Panen operasi
Panen operasi adalah panen yang dilakukan dengan cara dibedah atau kerang yang sudah dioperasi dapat dimasukan inti mutiara lagi.
Adapun tujuan panen yaitu :
1)                  Sebagai tolak ukur keberhasilan produk budidaya  kerang mutiara.
2)                  Untuk mengetahui hasil mutiara yang dibudidayakan dalam kerang mutiara






c.                 Langkah-langkah panen
1)                 


Siapkan alat dan bahan seperti kaikoki, baji, spatula, keranjang induk, bak perendaman, pisau bedah.
2)                  Angkat kerang yang siap panen dari longline,seperti pada gambar 9.
Gambar 9. Net diangkat dari longline
3)                  Kerang dibersihkan,lalu dimasukan kedalam keranjang plastik lalu dimasukan ke dalam bak penampungan.seperti pada gambar 10.

Gambar 10. Penyemprotan
4)                   Kerang direndam selama 12 jam dan air harus tetap mengalir agar sirkulasi oksigen ada sehingga memudahkan kerang membuka cangkangnya.
5)                   Setelah 12 jam kerang  akan terlihat membuka, kemudian baji dipasang kerang yang membuka mulutnya.apabila kerang ada yang masih belum terbuka,maka kerang harus dipaksa menggunaka kaikoki agar mult kerang membuka.
6)                   Kemudian kerang yang sudah dibaji diletakan dikeranjang dan akan dilakukan pengambilan mutiara.seperti pada gambar 11.

Gambar 11. Kerang yg sudah dibaji


7)                   Baji dilepaskan dari kerang, kemudian kerang dibedah dengan menggunakan pisau bedah.mutiara diambil menggunakan kaikoki ,dalam pengambilan mutiara harus hati-hati janga sampai bagian kerang rusak karena bisa mengakibatkan kematian.seperti pada gambar 12.

      
   gambar 12. Operasi

8)                   Setelah mutiara diambil, jika kerang dalam kondisi sehat dan hasil mutiaranya bagus maka kerang masih mampu untuk dimasukan inti mutiara lagi dan jika kerang sudah rusak (mati) maka kerang tersebut langsung dipotong.seperti pada gambar 12.


            Gambar 12. Mutiara hasil operasi
3.2.6    Okidasi
Okidasi adalah kegiatan pengecekan pada tiram mutiara yang sudah dioperasi untuk mengetahui inti yang keluar pada tiram mutiara tersebut. Tujuan proses okidasi untuk mengetahui jumlah tiram mutiara yang berhasil dan gagal dalam proses pemasukan inti.Tiram mutiara yang gagal akan dijadika shaibo (potongan mantel) yang secara sengaja dikorbankan sebagai bahan pelekat saat operasi pemasukan inti.
Proses okidasi dilakukan selang 1 bulan setelah proses pemasukan inti mutiara. Nucleus atau inti mutiara terbuat dari lapisan cangkang dalam tiram mutiara yang dibuat bulat yang berukuran 3-10 mm
Sebelum dilakukan proses okidasi dilakukan proses pengaitan dan pembalikan yang bertujuan agar lapisan mutiara yang menyelimuti inti mutiara bisa bulat merata sehingga dapat menghasilkan bulatan mutiara yang bagus. Mutiara yang bagus biasanya berwarna kuning keemasan, namun ada juga yang berwarna putih silver.
Proses okidasi dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain tento yaitu pengecekan tiram mutiara yang mati setelah dioperasi, pengaitan/kait yaitu pelepasan net bingkai/isi dari net timbang dan pembalikan/balik yaitu pembalikan net bingkai yang berisi tiram mutiara yang sudah dioperasi yang digantung di laut dengan posisi yang berbeda dari proses pengaitan, tujuannya agar lapisan mutiaradapat bulat merata sehingga hasilnya bisa lebih bagus daripada kerang yang tidak dibalik.
3.2.7   Hama dan Penyakit
Meskipun tubuh kerng mutiara dilindungi oleh sepasang cangkang yang kuat, tetapi tidaklah cukup untuk melindunginya dari serangan hama dan penyakit. Adapun beberapa penyakit yang menyerang ini disebabkan oleh bunga karang (boringsponge) seperti clionasp,Cacing(boringworm) seperti polydora dan polychaeta,bivalvi(boringbivalive) yang dapat membentuk seperti bliter didalam cangkang dan penyakit pantat merah seperti pada gambar 13.
Organisme lain yang sering dijumpai pada budidaya kerang mutiara dari jenis tumbuhan misalnya : ganggang hijau(chloropyceaea),ganggang coklat(phaephyceae).Dan dari jenis hewan misalnya : bunga karang(porifera),chiradian seperti sea anema.
Beberapa hama yang menyerang pada tiram mutiara diantaranya tritip,keong bulu (anadara granasa),cacing,kulit babi, kulit sapi dan golongan ikan-ikan kecil yang berbahaya bagi kehidupan kerang mutiara.

3.2.8     Kultur Pakan Alami                             
Pakan Alami yang ada di PT.KYOKKO SHINJU INDONESIA diantaranya :
PAV (Paviova Lutheri), ISP    (Isochrysis Spatahiti), dan ISG (Isochrysis Galabana).Plakton dipanen setiap 7 hari sampai 10 hari sekali,biasanya ukuranya sudah mencapai 1-5 mikron. Plankton dikultur dalam lab pakan alami seperti pada gambar 14.



   Gambar 14. Lab.pakan alam









Tidak ada komentar:

Posting Komentar