BAB III. HASIL
PRAKTEK
3.1 . Kegiatan Yang Dilaksanakan
Kegiatan yang kami laksanakan selama praktek di PT. Kyokko Shinju
Indonesia, Lampung adalah pemeliharaan kerang mutiara, yang meliputi
a. Seleksi induk
b. Proses pemijahan
c. Pemeliharaan spat sampai panen
d. Kultur pakan alami
e. Pembuatan saibo
f. Panen
3.2. Hasil Praktek
3.2.1 Kegiatan Pemijahan
A. Seleksi Induk
Seleksi induk adalah proses memilih induk jantan dan betina yang baik untuk dipijahkan. Adapun tujuan seleksi induk adalah untuk memilih induk yang telah siap untuk dipijahkan seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Seleksi Induk
1.
Persiapan
Alat-alat dan bahan
Alat-alat
yang digunakan adalah :
f.
Sikat
plastic
g.
Bak
alumunium
h.
Bak
peneluran
i.
Spatula
j.
Ember
induk
|
a.
Baji
b.
Kaka
tua
c.
Keranjang
plastik
d.
Kaikoki
e.
Keranjang
induk
Sedangkan ciri-ciri Induk yang baik untuk dipijahkan adalah
a.
Sehat
b.
Umur
siput/kerang 5-7 tahun
c.
Saibo menempel pada kulit dalam kerang
d.
Matang
gonad 80%
e.
Cangkak
tidak cacat
f.
Cangkang
berwarna terang
g.
Ukuran
normal maksimal 17cm keatas
2.
Pelaksanaan
Seleksi
Sebelum induk
dipijahkan terlebih dahulu untuk menunjang keberhasilan dalam proses pemijahan
maka dilakukan penyeleksian induk, gambar gonad dapat dilihat pada
gambar 5. Adapun langkah-langkah penyeleksian induk adalah
a.
Angkat
siput/ dari longline
b.
Buka
siput menggunakan kaikoki
c.
Lalu
di pasang baji agar posisi siput/kerang tetap terbuka
d.
Gunakan
spatula untuk melihat jenis kelamin siput/kerang
e.
Siput/kerang
jantan berwarna putih sedangkan betina berwarna kunin
3.2.2 Proses
Pemijahan
Proses pemijahaan adalah proses bertemunya induk
jantan dan betina dengan tujuan mempersatukan sel sperma dan telur. Bak
pemijahan dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Bak pemijahan
a.
Alat-alat
proses pemijahan
- Tangki ukuran 500 liter
- Selang aerasi
- Papan untuk mengantung keranjang
- Filter
- Keranjang induk
b.
Langkah-langkah
pemijahan
-
Induk
jantan dan betina yang telah diseleksi dipisahkan,masing-masing
dimasukan pada tangki 500 liter dengan suhu 28-300 C.
-
Proses
pemijahan berlangsung dimulai
dengan keluarnya sel sperma dari induk jantan yang menyerupai asap rokok
berwarna putih, dan keluarnya telur dari induk betina tidak lama setelah itu
biasanya terjadilah 24 jam dari penyatuan sperma dan telur setelah itu terjadi
pembuahan.
-
Setelah
itu biarkan telur dan sperma untuk melalui proses penetasan
-
Induk
yang selesai dipijahkan kemudian diangkat dan dimasukan kembali kedalam net isi
6 lalu digantung di longline.
3.2.3
Pemeliharaan spat
Jika dalam bak peneluran larva sudah nampak
banyak, larva yang melekat pada kolektor
sudah dapat dipindahkan ke dalam bak pendederan yang berukuran 1000
liter. Spat di pelihara dalam bak pendederan kurang lebih 1 minggu,
setelah ukuranya mencapai 1,5 – 2,0
mm dapat dipindahkan ke laut untuk digantung di longline yang terbuat dari
kawat hitam no.8 dan net 16 sebagai tempat menggantung kolektor yang berisi
spat dan anyaman nilom dengan mesh size 1 mm, sehingga spat tidak terlepas
sewaktu dipelihara dilaut.
Pemeliharaaan spat di laut selama kira-kira 18-24 bulan. Setiap 30 hari dalam 6 bulan kulit kerang muda ini
secara hati-hati dibersihkan dengan menggunakan pisau kecil. Setelah umur 7
bulan dapat dibersihkan dengan menggunakan mesin pembersih kerang
(penyemprotan). Spat dalam kolektor dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Spat dalam Kolektor
3.2.4 Penyemprotan
Penyemprotan
adalah kegiatan pembersihan kerang yang berada di longline dengan menggunakan
mesin pembersih / mesin semprot. Adapun alat-alat yag digunakan untuk
penyemprotan adalah seperti skrap jalur, pisau, skrap kerang, skrap plampung,
palu kayu. Tujuan penyemprotan yaitu untuk membersihkan kotoran atau hama yang
menempel pada kerang yang akan menganggu pertumbuhan kerang.
Adapun langkah-langkah penyemprotan adalah sebagai
berikut :
a.
Kerang
yang diikat dilongline diangkat
b.
Tali
dibersihkan dari kotoran yang menempel
c.
Kerang
yang berada di net dimasukan kedalam mesin semprot, kerang akan keluar dengan
sendirinya dari mesin penyemprot
d.
Lalu
tritip yang menempel dinet dihancurkan dengan menggunakn palu kayu
e.
Setelah
kerang bersih semua, kerang di letakan kembali lagi di longline.
Lakukan kegiatan tersebut berulang-ulang sampai
net terahir pada jalur tersebut.
3.2.5 Panen
Panen adalah kegiatan untuk mengetahui
hasil dari oprasi dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sebelum . Panen dibagi menjadi menjadi 2 cara yaitu :
a.
Panen
potong/panen bunuh
Panen potong
adalah panen yang dilakukan untuk kerang yang tidak dibudayakan kembali, atau tidak
dioperasi kembali, dengan cara kerang dibunuh. dimana pada saat mutiara diambil, kerang tersebut
tidak bisa dimasukan inti mutiara lagi atau kerang tersebut sudah mengalami 2 kali panen.
Oleh karena itu kerang harus segera dipanen.
b.
Panen
operasi
Panen operasi adalah panen yang dilakukan dengan cara dibedah atau kerang
yang sudah dioperasi dapat dimasukan inti mutiara lagi.
Adapun tujuan
panen yaitu :
1)
Sebagai
tolak ukur keberhasilan produk budidaya
kerang mutiara.
2)
Untuk
mengetahui hasil mutiara yang dibudidayakan dalam kerang mutiara
c.
Langkah-langkah
panen
1)
Siapkan alat dan bahan seperti kaikoki, baji, spatula, keranjang induk, bak perendaman, pisau bedah.
Siapkan alat dan bahan seperti kaikoki, baji, spatula, keranjang induk, bak perendaman, pisau bedah.
2)
Angkat
kerang yang siap panen dari longline,seperti pada gambar 9.
Gambar 9. Net diangkat dari longline
3)
Kerang
dibersihkan,lalu dimasukan kedalam keranjang plastik lalu
dimasukan ke dalam bak penampungan.seperti pada gambar 10.
Gambar 10. Penyemprotan
4)
Kerang
direndam selama 12 jam dan air harus tetap mengalir agar sirkulasi oksigen ada
sehingga memudahkan kerang
membuka cangkangnya.
5)
Setelah
12 jam kerang akan terlihat membuka,
kemudian baji dipasang kerang yang membuka mulutnya.apabila kerang ada yang
masih belum terbuka,maka kerang harus dipaksa menggunaka kaikoki agar mult
kerang membuka.
6)
Kemudian
kerang yang sudah dibaji diletakan dikeranjang dan akan dilakukan pengambilan
mutiara.seperti pada gambar 11.
Gambar
11. Kerang yg sudah dibaji
7)
Baji
dilepaskan dari kerang, kemudian kerang dibedah dengan menggunakan pisau
bedah.mutiara diambil menggunakan kaikoki ,dalam pengambilan mutiara harus
hati-hati janga sampai bagian kerang rusak karena bisa mengakibatkan kematian.seperti
pada gambar 12.
gambar 12. Operasi
8)
Setelah
mutiara diambil, jika kerang dalam kondisi sehat dan hasil mutiaranya bagus
maka kerang masih mampu untuk dimasukan inti mutiara lagi dan jika kerang sudah
rusak (mati) maka kerang tersebut langsung dipotong.seperti pada gambar 12.
Gambar 12.
Mutiara hasil operasi
3.2.6 Okidasi
Okidasi adalah kegiatan pengecekan pada tiram mutiara yang sudah dioperasi
untuk mengetahui inti yang keluar pada tiram mutiara tersebut. Tujuan proses
okidasi untuk mengetahui jumlah tiram mutiara yang berhasil dan gagal dalam
proses pemasukan inti.Tiram mutiara yang gagal akan dijadika
shaibo (potongan mantel) yang secara sengaja dikorbankan sebagai bahan pelekat saat
operasi pemasukan inti.
Proses okidasi dilakukan selang 1 bulan setelah proses pemasukan inti
mutiara. Nucleus atau inti mutiara terbuat dari lapisan cangkang dalam tiram
mutiara yang dibuat bulat yang berukuran 3-10 mm
Sebelum
dilakukan proses okidasi dilakukan proses pengaitan dan pembalikan yang
bertujuan agar lapisan mutiara yang menyelimuti inti mutiara bisa bulat merata
sehingga dapat menghasilkan bulatan mutiara yang bagus. Mutiara yang bagus
biasanya berwarna kuning keemasan, namun ada juga yang berwarna putih silver.
Proses okidasi dilakukan dengan beberapa tahapan,
antara lain tento yaitu pengecekan tiram mutiara yang mati setelah dioperasi,
pengaitan/kait yaitu pelepasan net bingkai/isi dari net timbang dan
pembalikan/balik yaitu pembalikan net bingkai yang berisi tiram mutiara yang
sudah dioperasi yang digantung di laut dengan posisi yang berbeda dari proses
pengaitan, tujuannya agar lapisan mutiaradapat bulat merata sehingga hasilnya
bisa lebih bagus daripada kerang yang tidak dibalik.
3.2.7 Hama dan Penyakit
Meskipun tubuh kerng mutiara dilindungi oleh
sepasang cangkang yang kuat, tetapi tidaklah cukup untuk melindunginya dari
serangan hama dan penyakit. Adapun beberapa penyakit yang menyerang ini
disebabkan oleh bunga karang (boringsponge) seperti clionasp,Cacing(boringworm) seperti polydora dan
polychaeta,bivalvi(boringbivalive)
yang dapat membentuk seperti bliter didalam cangkang dan penyakit pantat
merah seperti pada gambar 13.
Organisme lain yang sering dijumpai pada budidaya
kerang mutiara dari jenis tumbuhan misalnya : ganggang hijau(chloropyceaea),ganggang coklat(phaephyceae).Dan dari jenis hewan
misalnya : bunga karang(porifera),chiradian
seperti sea anema.
Beberapa hama yang menyerang pada tiram mutiara
diantaranya tritip,keong bulu (anadara granasa),cacing,kulit babi, kulit sapi
dan golongan ikan-ikan kecil yang berbahaya bagi kehidupan kerang mutiara.
3.2.8 Kultur Pakan Alami
Pakan Alami yang ada di PT.KYOKKO SHINJU
INDONESIA diantaranya :
PAV (Paviova Lutheri), ISP (Isochrysis Spatahiti), dan ISG (Isochrysis Galabana).Plakton dipanen setiap 7 hari sampai 10
hari sekali,biasanya ukuranya sudah mencapai 1-5 mikron. Plankton
dikultur dalam lab pakan alami seperti pada gambar 14.
Gambar 14. Lab.pakan alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar